Friday, November 2, 2012

PASIFIC WAR IMAGES..

THE WAR OF PACIFIC.. the part of world history..




7 Desember 1941: Sebuah perahu kecil mencoba menyelamatkan para awak USS West Virginia dari air setelah pemboman Jepang atas Pearl Harbor di Hawaii


 7 Desember 1941: Foto ini, yang diambil oleh fotografer Jepang, memperlihatkan bagaimana kapal-kapal perang Amerika saling berendengan satu sama lain tak lama sebelum serangan kejutan Jepang yang dilancarkan pada pagi di hari minggu tanggal 7 Desember. Beberapa menit kemudian suasana damai yang menyelimuti Pearl Harbor berubah menjadi neraka api dan ledakan!


 7 Desember 1941: Dua orang pelaut berdiri di antara puing-puing pesawat terbang di Ford Island Naval Air Station sambil memperhatikan ledakan hebat yang baru saja melanda USS Shaw di latar belakang selama berlangsungnya serangan dadakan Jepang atas Pearl Harbor



7 Desember 1941: Kapal perang USS Arizona diselimuti asap tebal sebelum ia miring untuk kemudian tenggelam selama berlangsungnya serangan Jepang atas Pearl Harbor, Hawaii. Kapal tersebut tenggelam membawa lebih dari 80% awaknya yang berjumlah 1.500 orang. Serangan mendadak tersebut, yang membawa korban 2.343 orang Amerika tewas dan 916 hilang, benar-benar mematahkan tulang punggung dari US Pacific Fleet sekaligus memaksa Amerika keluar dari politik isolasionisme. Presiden Franklin D. Roosevelt mengumumkan dengan marah di hadapan kongres bahwa ia adalah "a date which will live in infamy". Esok paginya Amerika menyatakan perang terhadap Jepang, yang dibalas dengan pernyataan perang Jerman terhadap Amerika. Lengkaplah sudah perang yang kini terjadi menjadi benar-benar "Perang Dunia"!

7 Desember 1941: Delapan mil dari Pearl Harbor, pecahan ledakan dari bom yang dijatuhkan pesawat Jepang telah melumpuhkan mobil naas ini sekaligus membunuh ketiga orang sipil penumpangnya (dua orang di antaranya terlihat di jok depan). US Navy mengatakan bahwa tidak terdapat satu pun sasaran militer di sekitar tempat itu, yang membuktikan bahwa pilot Jepang memang "niat" buat menghantam sasarannya dan bukan hanya sekedar berada di tempat dan waktu yang salah!


7 Desember 1941: Kapal perusak USS Cassin dan USS Downes yang berpangkalan di Pearl Harbor tampak rusak parah setelah serangan Jepang atas pangkalan Amerika di kepulauan Hawaii tersebut


 7 Desember 1941: Reruntuhan pesawat torpedo ini diidentifikasi sebagai milik Jepang (jelas terlihat dari lambang bulat merah khas yang terletak di sayap dan badannya), dan diangkat dari dasar Pearl Harbor tak lama setelah terjadinya serangan tak terduga Jepang yang meninggalkan ribuan orang tewas dan puluhan kapal rusak/tenggelam


7 Desember 1941: Rongsokan pesawat Amerika yang di bom Jepang saat masih berada di landasannya di Hickam Field
 18 April 1942: Sebuah bomber B-25 Mitchell tinggal landas dari dek USS Hornet untuk misi serangan berani mati ke ibukota Jepang, Tokyo. Misi yang sangat dirahasiakan ini diberi sandi "Shangri-La" oleh presiden Franklin D. Roosevelt

 Juni 1942: Kapal induk USS Lexington milik US Navy meledak setelah mendapat serangan bom Jepang dalam Pertempuran Laut Koral di Pasifik Selatan
 7 Agustus 1942: Para awak sebuah kapal perusak Amerika mencari tempat terbaik guna melihat sisa-sisa sebuah pesawat pembom bermesin ganda Jepang yang ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Amerika di dekat Tulagi di hari pertama pertempuran memperebutkan bagian selatan dari Kepulauan Solomon. Sepertiga badan pesawat terbelah, dan bila kita perhatikan lebih seksama (karena hampir-hampir tidak terlihat tertutupi oleh ombak), orang-orang Amerika itu bukanlah memperhatikan badan pesawat melainkan salah seorang awak Jepang yang susah payah bergelantungan pada sayap kanan pesawat
 29 Agustus 1942: Setelah menginjakkan kaki di pantai Guadalcanal, Marinir Amerika beristirahat sebentar sebelum melanjutkan serangan jauh ke dalam hutan belantara lebat demi menghajar pasukan Jepang yang menguasai salah satu pulau di Kepulauan Solomon tersebut

 Agustus 1942: Marinir Amerika mendekati posisi pertahanan Jepang di Pulau Guadalcanal (Kepulauan Solomon)


 Juni 1942: Para awak kapal berusaha bergerak menyelamatkan diri di atas badan kapal induk Yorktown yang mulai miring setelah dihantam Jepang dalam pertempuran Midway yang terjadi beberapa saat sebelumnya, sementara yang lain berusaha keras memperbaiki kerusakan sebisa mungkin. Nasib kapal ini berakhir di dasar lautan setelah sebuah kapal selam Jepang menghabisinya dengan dua buah torpedo


 16 Oktober 1942: Enam buah pesawat pengintai US Navy terlihat terbang di atas kapal induk yang membawa mereka

 3 November 1942: Jenderal Douglas MacArthur melakukan inspeksi posisi dan pergerakan pasukan Sekutu dengan memakai jip melintasi hutan New Guinea. Pada akhirnya Sekutu berhasil mengusir Jepang dari Port Moresby dan memaksa mereka balik kembali sampai sejauh Gunung Owen Stanley

 4 November 1942: Dua Marinir yang bersiap siaga berdiri di depan sebuah tank kecil di Guadalcanal (Kepulauan Solomon). Tank tersebut digunakan untuk mengusir pihak Jepang selama berlangsungnya pertempuran di sungai Tenaru dalam fase pertama pertempuran di pulau tersebut

 Mei 1942: Setelah bertahan mati-matian selama kurang lebih satu bulan, pasukan gabungan Amerika dan Filipina akhirnya menyerah ke tangan pasukan penyerbu Jepang di Pulau Corregidor (Filipina). Foto ini berhasil didapatkan dari tangan pihak Jepang selama berlangsungnya pendudukan di negara tersebut yang memakan waktu selama tiga tahun

Januari 1943: Mayat dari tiga orang prajurit Amerika, yang gugur dalam pertempuran di Buna dan Gona, tergeletak begitu saja di pantai dengan tubuh mulai membusuk dan ditumbuhi belatung. Selama berlangsungnya Perang Dunia II foto ini dilarang disebarluaskan karena pihak berwenang Amerika mengkhawatirkan dampaknya akan mempengaruhi moral prajurit yang berjuang di garis depan dan rakyat pada umumnya

 Januari 1943: Foto ini diambil saat terjadinya pemboman pangkalan Jepang di Salamau, New Guinea, sebelum direbut oleh Sekutu. Fotografer Sgt. John A. Boiteau mengabadikannya dari atas sebuah pesawat Liberator Angkatan Darat dan memperlihatkan sebuah B-24 Liberator, ledakan bom di bawah dan sebuah kapal di kanan atas

26 Januari 1943: Seorang prajurit infanteri Amerika berjaga di Grassy Knoll yang terletak di Guadalcanal (Kepulauan Solomon). Dari wajahnya kita bisa mengetahui apa yang telah dilaluinya dalam pertempuran!

 
22 Maret 1943: Technical Sgt. R.W. Greenwood, seorang Marinir, duduk di kokpit sebuah pesawat pemburu Grumman Wildcat yang berpangkalan di Henderson Field, Guadalcanal. Pesawat ini adalah "veteran", terbukti dari 19 buah bendera Jepang yang dicat di pinggirnya (yang menandakan jumlah pesawat yang menjadi korbannya). Beberapa

 11 Mei 1943: Pasukan invasi Amerika dari 7th Infantry Division mendekati sebuah lokasi pendaratan yang diberi nama sandi "Beach Red" yang terletak di sebelah barat Teluk Holtz yang merupakan bagian dari Pulau Attu yang dikuasai Jepang



  Agustus 1943: Ini adalah para prajurit Amerika yang terluka dan sedang dimasukkan ke sebuah perahu pendarat yang akan membawa mereka keluar dari Munda Point (Pulau New Georgia)

 2 November 1943: Sebuah bomber B-25 dari U.S. Army 5th Air Force membombardir sebuah kapal Jepang di Pelabuhan Rabaul (New Britain) selama berlangsungnya serangan udara terhadap pangkalan Angkatan Laut Jepang terkuat di Papua tersebut

 11 November 1943: Para anggota transport tempur US Coast Guard mencoba untuk berenang sambil bersenang-senang di bawah lambung kapal Jepang yang teronggok di Kepulauan Solomon (dan setelahnya menjadi landmark!). Kapal itu adalah Kinugawa Maru, yang ditinggalkan di pantai setelah dibuat tak berfungsi oleh serangan Amerika

 
26 Desember 1943: Marinir Amerika berbaris di pantai setelah keluar dari enam buah perahu pendarat di Cape Gloucester yang terletak di pantai sebelah barat laut Pulau New Britain, New Guinea. Pihak Sekutu mencoba untuk melakukan invasi besarnya yang kedua dalam usahanya untuk merebut pangkalan udara utama Jepang yang terletak di Rabaul, barat daya pulau tersebut

 Januari 1944: Marinir Amerika keluar dari mulut sebuah LST yang dioperasikan oleh US Coast Guard selama berlangsungnya invasi ke Pulau New Britain di Cape Gloucester

 Januari 1944: Para Raider Marinir ini, yang telah meraih reputasi sebagai penempur hutan jempolan, berpose di depan sebuah lokasi pertahanan Jepang yang baru saja direbut di Cape Totkina (Bougainville)

 23 Februari 1944: Captain Carter (di tengah atas sambil memegang peta) mendeskripsikan rencana pendaratan amfibi ke Arawe (New Britain) bersama dengan anak buahnya di sebuah kapal pengangkut pasukan

Juni 1944: Sebuah pesawat pembom Jepang tertembak jatuh ketika mencoba menyerang USS Kitkun Bay di dekat Kepulauan Mariana


27 Juli 1944: Ledakan-ledakan flak memenuhi udara saat unit-unit anti serangan udara Amerika memerangi pesawat-pesawat Jepang dalam pertempuran di Pulau Saipan (kepulauan Mariana)

 24 Agustus 1944: Pesawat-pesawat Curtiss "Helldiver" dari Fast Carrier Task Force 58 difoto di udara dalam penyerbuan ke pulau Saipan yang diduduki Jepang

 November 1944: Prajurit-prajurit Amerika mencoba berlindung dari tembakan gencar senapan mesin Jepang dalam gelombang pertama serangan Amerika ke Pulau Leyte dalam usaha merebut kembali Filipina dari tangan Jepang

 November 1944: Para anggota awak darat di landasan udara Amerika di Saipan (Kepulauan Mariana) mempersiapkan bom-bom di rak khusus yang akan dimasukkan ke pesawat pembom B-29 Superfortress yang sedang menunggu di belakang

November 1944: Barisan LST (Landing Ship Tank) Amerika terlihat dari udara saat mereka sibuk "memuntahkan" peralatan militer ke pantai di Pulau Leyte, Filipina, guna mendukung pasukan invasi yang mendarat sebelumnya

 November 1944: Dua buah kapal pendarat milik US Coast Guard membuka lebar-lebar "rahangnya" saat para prajurit sibuk membuat sebuah pelabuhan darurat yang terbuat dari karung pasir di Pulau Leyte (Filipina)

 
 26 November 1944: Upacara penguburan laut yang diselenggarakan di atas USS Intrepid untuk para awak kapal yang kehilangan nyawanya setelah kapal pengangkut pesawat Amerika tersebut dihantam oleh pilot bunuh diri Jepang saat beroperasi di lepas pantai Luzon, Filipina. 16 orang tercatat tewas dalam serangan Kamikaze itu

 Februari 1945: Sepasang kaki bersepatu milik tentara Jepang yang telah mati tampak menyembul keluar dari sebuah gundukan pasir Iwo Jima selama berlangsungnya serangan Marinir Amerika atas pulau tersebut

 23 Februari 1945: Marinir Amerika dari 28th Regiment (5th Marine Division) mengibarkan bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima. Tak diragukan lagi, inilah salah satu foto paling dikenang dari Perang Dunia II, khususnya medan Pasifik!

 28 Februari 1945: Seorang marinir, yang terluka saat tembakan pasukan pertahanan Jepang menghantam Amtrac-nya, sedang dipindahkan oleh para anggota Coast Guard ke sebuah kapal pendarat di lepas pantai Iwo Jima (yang dipenuhi asap tebal pertempuran). Setelah menurunkan sepasukan penuh Marinir di pantai, unit-unit Coast Guard cepat-cepat balik kembali dengan Amtrac ke lautan lepas sambil membawa korban yang terluka untuk kemudian dimasukkan ke LST yang diubah fungsinya menjadi kapal rumah sakit. Berhubung letak Iwo Jima hanya 750 km dari Tokyo, Jepang mempertahankan pulau ini mati-matian dan membuatnya menjadi benteng yang sulit ditembus pasukan Amerika

 16 Maret 1945: Seorang Marinir Amerika mendekati seorang tentara Jepang di Iwo Jima saat pertempuran sedang sengit berkecamuk di pulau tersebut. Si tentara Jepang telah sengaja menguburkan diri sendiri di lubang bekas ledakan selama satu setengah hari dan berpura-pura mati sambil menggenggam sebuah granat aktif di tangannya. Para Marinir telah berhasil melepaskan granat tersebut dari dirinya, tapi takut si Jepang masih mempunyai jebakan lain di tubuhnya. Setelah si Jepang berjanji tidak akan melawan, barulah dia dikeluarkan dari posisinya setelah sebelumnya dikasih rokok cap "Gentong" terlebih dahulu

 April 1945: Ini adalah deretan kuburan para prajurit Marinir dari 3rd dan 4th Marine Division yang tewas dalam Pertempuran Iwo Jima. Kompleks pemakaman ini terletak di dekat pantai tempat dimana pasukan marinir pertama mendarat di pulau tersebut. Di latar belakang kita bisa melihat bendera Amerika yang dikibarkan setengah tiang. Bukan, bukan untuk menghormati para prajurit yang gugur demi membela negaranya tersebut, melainkan sebagai penghormatan atas presiden Amerika Franklin Delano Roosevelt yang baru saja meninggal dunia di Warm Springs, Georgia, tanggal 12 April sebelumnya!

 19 Maret 1945: USS Santa Fe (kiri) berada di sebelah kapal pengangkut pesawat USS Franklin yang limbung dan terbakar setelah dihantam serangan pesawat-pesawat pembom tukik Jepang selama berlangsungnya pendaratan pasukan Amerika di luar pantai Honshu (jepang)

 13 April 1945: Terletak 350 mil dari daratan Jepang, pasukan penyerbu Amerika mendarat di pantai Okinawa. Dalam foto ini kita bisa melihat sejauh mata memandang yang ada hanyalah kapal-kapal Amerika dari berbagai jenis dan ukuran, sementara di darat sendiri telah dikumpulkan suplai perbekalan dan amunisi untuk pasukan yang bertempur lebih menjorok ke dalam

 6 Agustus 1945: Foto yang diambil dari kota Yoshiura yang terletak di kaki gunung sebelah utara Hiroshima ini memperlihatkan asap tebal membumbung tinggi yang merupakan hasil dari bom atom yang diledakkan di Hiroshima. Foto ini sendiri merupakan kepunyaan dari seorang insinyur Australia yang bertugas di Kure, Jepang. Perhatikan titik-titik radiasi yang berasal dari negatif film yang diakibatkan dari meledaknya bom-A tersebut, yang hampir saja merusakkan foto berharga ini!

 6 Agustus 1945: Para korban ledakan jepang menunggu untuk menerima pertolongan pertama di wilayah bagian selatan Hiroshima, beberapa jam setelah bom atom Amerika meledak di jantung kota tersebut. Ledakan A-bomb pertama ini (yang dinamakan "Little Boy") langsung menewaskan 66.000 orang dan melukai 69.000 orang lainnya. banyak di antara yang terluka itu kemudian menyusul meregang nyawa

 
9 Agustus 1945: Asap raksasa berbentuk jamur berketinggian ribuan kaki tampak di atas kota Nagasaki sesaat setelah kota tersebut diluluhlantakkan oleh bom atom yang dibawa oleh pesawat pembom B-29 milik Amerika Serikat. Ledakan tersebut secara instan menewaskan 70.000 orang, dengan ribuan orang lainnya nanti menyusul pergi ke alam baka akibat dari efek radiasi yang mereka derita. Bom ini dijatuhkan tiga hari setelah Amerika menghantam kota Hiroshima dengan bom yang sama berbentuk berbeda. Serangan ini sekaligus menghentikan niat Jepang untuk berperang sampai modar, dan mereka pun kemudian menyerah

 9 Agustus 1945: Pinggiran bukit yang berundak-undak di wilayah pinggiran tak mampu menyelamatkan kota Nagasaki dari daya rusak luar biasa yang diakibatkan oleh bom atom. Kota tersebut hampir seluruhnya hancur, dan hanya beberapa rumah disana dan disini yang masih berdiri

 10 Agustus 1945: Sebuah panah besar menandai lokasi persis dimana bom atom jatuh di kota Nagasaki, Jepang. Kita bisa melihat bahwa di foto ini kebanyakan wilayah sekitar masih kosong melompong dan pohon-pohon di latar belakang pun tetap meranggas dan gosong, Hanya sedikit saja pembangunan kembali dilakukan, di luar dari beberapa gubuk kayu yang dibangun seadanya oleh penduduk sekitar yang dibuat sebagai tempat tinggal

 3 September 1945: Wilayah yang rata dengan hanya sedikit bangunan berdiri ini adalah apa yang tersisa dari kota Hiroshima, Jepang, setelah bom atom pertama diledakkan

 14 Agustus 1945: Perayaan meriah orang-orang Amerika keturunan Italia yang mengibar-ngibarkan bendera dan potongan kertas saat mereka merayakan penyerahan tanpa syarat Jepang di rumah mereka di kota New York

 2 September 1945: Pesawat-pesawat tempur F4U dan F6F terbang dalam formasi yang teratur di atas USS Missouri, saat berlangsungnya upacara penyerahan yang menandai berakhirnya Perang Dunia II di atas kapal perang milik US Navy tersebut

 2 September 1945: Para penonton, pengamat dan koresponden dari seluruh dunia tumplek blek mencari posisi yang strategis demi bisa melihat upacara penyerahan yang menandai berakhirnya Perang Dunia II di atas dek kapal USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo

 2 September 1945: Jenderal Douglas MacArthur menandatangani dokumen-dokumen penyerahan Jepang di atas USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo. Di belakang MacArthur berdiri Letnan Jenderal Amerika Jonathan Wainwright (kiri depan) yang menyerahkan Bataan ke tangan Jepang, dan Letnan Jenderal Inggris Arthur Ernest Percival (kanan belakang) yang menyerahkan Singapura ke tangan Jepang

No comments:

Post a Comment