KERAJAAN KUTAI
1. Di Luar Perhatian Cina
Walaupun bukti-bukti yang ada
menunjukkan,bahwa kerajaan tertua di Indonesia terletak di
Kalimantan,namun sedemikian jauh pulau tersebut sedikit sekali
diperhatikan oleh para penulis tambo di daratan cina.hal ini cukup
menarik,karena biasanya para penulis tambo cina rajin sekali menuliskan
hal-hal aneh yang mereka ketahui dari suatu daerah asing.berita tertua
cina yang bertalian dengan salah satu daerah Kalimantan,berasal dari
zaman dinasti t’ang.padahal berita cina yang berhubungan dengan jawasuda
ada sejak abad 5 dan sumatera pada awal abad 6,pada zaman pemerintahan
dinasti Liang
Tidak adanya perhatian dari pihak cina
itu,kemungkinan sekali disebabkan karena Kalimantan tidak terletak pada
jalan niaga cina yang utama.walaupun di daerah Sarawak
misalnya,ditemukan beberapa buah benda yang berasal dari zaman dinasti
Han yang mulai berkuasa pada tahun 220 SM.ternyata kurangnya perhatian
terhadap sejarah daerah Kalimantan itu,terus melanjut di masa-masa
sesudahnya sehingga di dalam keseluruhan sejarah kebudayaan Asia
Tenggara misalnya,daerah ini masih tetap merupakan salah satu daerah
yang terlupakan.
Di daerah yang berada di luar jangkauan
perhatian cina itulah,untuk pertama kalinya kita menemukan bukti-bukti
tertua akan adanya suatu kehidupan masyarakat yang bercorak
keindiaan,yaitu di Sulawesi dan di Kalimantan timur.
Dengan
ditemukan arca Buddha yang terbuat dari perunggu di semppaga,Sulawesi
selatan.maka untuk pertama kalinya kita mendapatkan bukti tentang
adanya hubungan serta pengaruh tertua budaya india di Indonesia.
Penemuan arca ini sangat penting karena dapat member petunjuk tentang
bagaimana taraf hidup dan budaya bangsa Indonesia pada waktu
tersebut.berdasarkan ciri-ciri ikonografinya dapat ditentukan,bahwa
arca sempaga ini berasal dari mazhab seni armaravati dan rupanya dibuat
,kemudian dibawa ke Indonesia,mungkin sebagai barang dagangan.tetapi
mungkin pula sebagai barang persembahan untuk sesuatu vihara atau
bangunan suci agama Buddha.
Selain di sempaga,arca-arca langgam
Amaravati ini juga ditemukan antara lain di jember dan bukit seguntang
,sementara di kota bangun (kutai) ditemukan sejumlah arca Buddha yang
memperlihatkan langgam seni arca Gandara.
Disamping arca-arca
Buddha juga ditemukan arca-arca yang memperlihatkan sifat-sifat
kehinduan,diantaranya mukhalinga yang ditemukan di sepauk,dan arca
ganesa yang ditemukan di Sarawak.walaupun daerah Kalimantan dan Sulawesi
berada di luar perhatian orang cina,tetappi tidak berarti bahwa kedua
daerah terrsebut tertutup samasekali dari kemungkinan mengadakan
hubungan dengan daerah luar.temuan-temuan yang disebutkan
diatas,merupakan salah satu buktinya.hubungan tersebut tentulah pada
mulanya melalui hubungan niaga,yang kemudian berkembang menjadi hubungan
agama dan budaya.melalui hubungan niaga itu ,turut pula para guru agama
atau pendeta itu.hubungan seperti itu sudah berlangsung cukup lama di
dalam proses terjadinya hubungan timbal balik seperti itu.maka
masyarakat setemppat yang sudah menetap di beberapa daerah
tertentu,menerima budaya dan peradaban baru itu.
2. Negara tujuh buah yupa
Di samping benda-benda berupa arca seperti yang disebut yang disebut
kan diatas,dari daerah kalimantan ditemukan pula beberapa buah prasasti
yang dipahatkan pada tiang batu.tiang batu disebut yupa.yaitu nama yang
disebutkan pada prasasti-prasastinya sendiri.sampai saat ini telah
ditemukan tujuh buah yupa.dan masih ada kemungkinan beberapa buah yupa
yang lain belum ditemukan sampai di Kalimantan timur itu,yang mula-mula
ditemukan cumalah sebanyak empat buah yupa saja.tetapi kemudian tiga
buah tiang yang lainnya ditemukan lagi.aksara yang dipahatkan pada yupa
itu berasal dari awal abad ke 5 M,sedangkan bahasanya adalah bahasa
sansekerta.semuanya dikeluarkan atas titah Mulawarman ,yang dapat
dipastikan bahwa ia adalah seorang Indonesia asli,karena kakeknya masih
mempergunakan nama Indonesia asli,kundunga.
Prasasti yang menyebutkan sislsilah Mulawarman,raja terbesar di daerah kutai purba itu,berbunyi sebagai berikut ;
1. Srimatah sri-narendrasah,
2. Kundungasya mahatmanah,
3. Putro svavarmmo,
4. Vansakartta yathansuman,
5. Tasya putra mahatmanah,
6. Trayas traya ivagnayah,
7. Teas trayanam pravarah,
8. Tapo-bala-damanvitah,
9. Sri mulawarmma rajendro,
10. Yastva bahusavarnnakam,
11. Tasya yajnasya yupo yam,
12. Dvejendrais samprakalpitah.
“Sang
Maharaja Kundunga, yang amat mulia, mempunyai putra yang masyur, Sang
Aswawarman namanya, yang seperti Sang Ansuman ( dewa matahari),
menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai putra
tiga, seperti api ( yang suci ) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra
itu adalah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa.
Sang mulawarmman telah mengadakan kenduri ( selamatan yang dinamakan )
emas amat banyak. Buat peringatan kenduri ( selamatan ) itulah tugu ini
didirikan oleh brahmana”
Dari prasasti itu dapat kita ketahui
,bahwa sedikitnya ada tiga angkatan dalam keluarga,dimulai dengan raja
kundunga yang mempunyai anak yang bernama Aswawarman dan Aswawarman yang
mempunyai tiga orang anak,seorang diantaranya bernama Mulawarman.
Yang menarik dari prasasti ini adalah berita yang menyebutkan bahwa
pendiri keluarga kerajaan adalah aswawarman dan bukan kundunga yang
dianggap sebagai raja yang pertama.apakah pengertian wangsakarta dalam
prasasti ini,ditunjukkan kepada pengertian keluarga yang sudah berbudaya
india,yang antara lain ditandai dengan pemakaian nama yang berbau
india? karena kundunga sendiri jelas bukan nama yang berbau india,maka
walaupun ia memang disebutkan sebagai ayah Aswawarman dan pernah menjadi
raja.jika kita ketahui,bahwa pada saat sekarang ada nama bugis yang
mirip dengan kundunga,yaitu kadungga,barangkali tidak akan terrlalu jauh
dari kebenaran,seandainya kundunga dianggap sebagai orang Indonesia
asli yang untuk pertama kalinya menyentuh budaya india,tetapi belum
menyatakan.di mulai dengan Aswawarman dan dilanjutkan oleh
Mulawarman.ketika berhadapan dengan nama-nama yang sudah berbauu
india,dan berdasarkan berita dari prasasti-prasastinya juga jelas,bahwa
pada waktu itu agama yang dipelukpuun agama yang berasal dari india
juga.
Prasasti yang dikeluarkan oleh Mulawarman,berbunyi sebagai berikut :
1. Srimad-viraja-kirtteh
2. Rajnah sri mulavarmmanah punyam
3. Srnvantu vipramukhyah
4. Ye canye sadhavah purusah
5. Bahudana-jivadanam
6. Sakalpavrksam sabhumidanan ca
7. Yupo yan stahapito vipraih
Dengarkan oleh kamu sekalian, Brahmana yang terkemuka, dan sekalian
orang baik lain-lainnya, tentang kebaikan budi Sang Mulawarman, raja
besar yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah banyak
sekali, seolah-olah sedekah kehidupan atau semata-mata pohon kalpa (
yang member segala keinginan ), dengan sedekah tanah ( yang dihadiahkan
). Berhubung dengan kebaikan itulah maka tugu ini didirikan oleh para
brahmana ( buat peringatan ).peringatan ketiga berbunyi sebagai berikut :
1. Sri-mulavarmmano rajnah
2. Yad dattan tilla-parvvatam
3. Sadipa-malaya sarddham
4. Yupo yam likhitas tayoh
Tugu ini ditulis buat ( peringatan ) dua ( perkara ) yang telah
disedekahkan oleh Sang Raja Mulawarman, yakni segunung minyak ( kental
), dengan lampu serta malai bunga.masih ada lagi prasastinya yang lain
berbunyi ;
1. Srimato nrpamukhyasya
2. Rajnah sri-mulawarmmanah
3. Danam punyatame ksetre
4. Yad dattam vaprakesvare
5. Dvijatibhyongnikalpebhyah
6. Vinsatir ggosahasrikam
7. Tansya punyasya yupo yam
8. Krto viprais ihagataih
Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah
20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, ( bertempat ) di
dalam tanah yang suci ( bernama ) waprakeswara. Buat ( peringatan )
akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini dibuat oleh brahmana yang
datang ke tempat ini.
Dari prasasti-prasastinya yang sudah
ditemukan sampai saat ini,kita dapat mengetahui nama beberapa orang
tokoh yang disebutkan,serta bagaimanakira-kira kehidupan keagamaan pada
waktu itu.tetapi,sedemikian jauhh kita dapat mengetahui bagaimana
kehidupan dan keadaan masyarakat pada umumnya.
3. Upacara Penghinduan
Berdasarkan silsilahnya dapat dipastikan bahwa kundunga adalah seorang
Indonesia asli,yang barangkali untuk pertama kalinya tersentuh oleh
pengaruh budaya india.tetapi sedemikian jauh,kundunga masih tetap
mempertahankan keindonesiaannya dan itu pula rupanya yang menyebabkan ia
tidak dianggap pendiri keluarga raja.dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian “keluarga raja” pada waktu itu terbatas kepada
keluarga raja kerajaan yang telah menyerap budaya india di dalam
kehiduupan sehari-harinya.
Mengingat kehidupan yang bersifat
hindu sangat ketat terikat kepada peraturan yang disebut kasta.di dalam
kepercayaan hindu seseorang yang telah tercemar dan karenanya
dikeluarkan dari kasta,dapat diterima kembali masuk ke dalam
kastanya,setelah melalui upacara penyucian diri yang disebut
vratyastoma.upacara vratyastoma inilah yang rupanya dijadikan jalan oleh
orang-orang Indonesia yang sudah terkeena pengaruh india itu,untuk
meresmikannya sebagai anggota masyarakat suatu kasta yang dikenal di
dalam kasta itu,dilakukan dengan memperhatikan kedudukan asal orang yang
bersangkutan.
4. Kehidupan masyarakat dan agama
Dari semua
prasasti yang ada,hamper tidak ada kemungkinan untuk mengungkapkan
bagaimana kira-kira kehidupan masyarakat pada zaman kerajaan kuutai
purba ini.hal ini disebabkan karena prasasti-prasasti itu boleh
dikatakan tidak sedikit pun berbicara tentang masyarakatnya.tetapi tidak
berarti bahwa kita samasekali tidak dapat membayangkan bagaimana
kkeadaan masyarakat tersebut.mengingat bahwa bahasa sansekerta pada
dasarnya bukanlah bahasa rakyat india sehari-hari,tetapi lebih merupakan
bahasa resmi untuk masalah-masalah keagamaan,dapat disimpulkan bahwa
ketika itu dikutai purba sudah ada golongan masyarakat yang menguasai
bahasa sansekerta.ini berarti bahwa kaum brahmana pada masa itu sudah
merupakan suattu golongan tersendiridi dalam masyarakat kutai
purba.golongan yang lain adalah kaum ksatrya yang terdiri dari kaum
kerabat Mulawarman.golongan ini sampai pada masa tersebut rupanya masih
terbatas kepada orang-orang yang sangat erat hubungan dengan raja
saja.di luar kedua golongan yang secara resmi hidup dalam suasana
peradaban india itu,masih terdapat golongan lain yang boleh dikatakan
berada di luar pengaruh india.meraka adalah rakyat kutai purba pada
umumnya terdiri penduduk setempat dan masih memegang teguh agama asli
leluhur mereka.
Berlainan dengan tentang masyarakatnya kita lebih
banyak tahu tentang kehiduupan keagamaan pada zaman Mulawarman.ini
disebabkan karena semua prasasti yang telah ditemukan sampai saat
ini,membicarakan upacara selamatan di dalam memperingati salah satu
kebaikan atau pekerjaan yang dilakukan oleh Mulawarman.disebutkannya
Ansuman yaitu dewa matahari di dalam agama hindu,memberikan kepastian
kepada kita bahwa setidaknya Mulawarman adalah penganut agama
hindu.petunjuk ini lebih jalas karena di dalam prasastinya yang lain
disebutkan upacara sedekah yang dilakukan oleh Mulawarman bertempat di
sebidang tanah yang di anggap suci.bidang tanah suci bidang tanah suci
yang disebut pada prasastiitu bernama Waprakeswara yang kemudian di
kenal kembali di pulau jawa sebagai sebagai baprakeswara yang dinamakan
dengan dewa besar tiga yakni brahma-wisnu-siwa.dengan keterangan pendek
ini kita mendapat keyakinan bahwa agama yang dipeluk oeh sang Mulawarman
adalah agama siwa.dari semua prasastinya dapat di duga,bahwa Mulawarman
adalah seorang raja yang sangatt baik hubungannya dengan kaum brahmana.
No comments:
Post a Comment