KESULTANAN PAJANG
Kerajaan
Pajang adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai
kelanjutan Kerajaan Demak. Kompleks keraton, yang sekarang tinggal
batas-batas fondasinya saja, berada di perbatasan Kelurahan Pajang ,
Kota Solo dan Desa Makamhaji,Karatsura,Sukoharjo.
Pada awalnya berdiri tahun 1549, wilayah
kesultanan pajang hanya meliputi sebagian Jawa Tengah. Karena
negeri-negeri Jawa Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian
Sultan Trenggono. Ditahun 1568 Sultan Hadiwijaya dan para Adipati Jawa
Timur dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen. Dalam Kesempatan
iu, para adipati sepakat mengakui kedaulatan Pajang diatas negeri -
negeri Jawa Timur.
Sebagai tanda ikatan politik, Panji
Wiryakrama (pemimpin persekutuan adiapti Jawa Timur) dinikahkan dengan
puteri Sultan Hadiwijaya. Negeri kuat lainnya yaitu Madura juga berhasil
ditaklukkan Pajang. Pemimpin bernama Raden Pratanu alias Panembahan
Lemah Dawur juga diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya. Sedangkan
tanah Mataram dan Pati adalah dua hadiah Sultan Hadiwijaya yang
diberikan kepada Ki Penjawi dan Ki Ageng Pemanahan yang membantu
menumpas Arya Panangsang.
Ki Penjawi diangkat sebagai penguasa Pati
sejak tahun 1549, sedangkan Ki Ageng Pemanahan baru mendapatkan
hadiahnya tahun 1556 berkat bantuan Sunan Kalijaga. Hal ini dilakukan
karena Sultan Hadiwijaya mendengar ramalam Sunan Prapen bahwa di Mataram
akan lahir kerajaan yang lebih besar daripada Pajang. Ramalan tersebut
menjadi kenyataan ketika Mataram dipimpin oleh Danang Sutawijaya putera
Ki Ageng Pemanahan sejak tahun 1575. Di bawah pimpinannya Mataram
berkembang dengan pesatnya.
Tahun 1582 meletus perang Pajang dengan
Mataram karena Danang Sutawijaya membela adik iparnya yaitu Tumenggung
Mayang yang dihukum untuk dibuang ke Semarang oleh Sultan Hadiwijaya.
Perang dimenangkan pihak Mataram meskipun pasukan Pajang jumlahnya lebih
besar. Sepulang dari perang Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal
dunia.
Terjadilah persaingan antara putera dan
menantunya, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Panggiri. Selanjutnya Arya
Panggiri sebagai raja didukung oleh Panembahan Kudus berhasil naik tahta
tahun 1583. Pemerintahan Arya Panggiri hanya disibukkan dengan usaha
balas dendam terhadap Mataram. Kehidupan rakyat Pajang terabaikan, hal
itu membuat Pangeran Benawa yang sudah tersingkir ke Jipang merasa
prihatin.
No comments:
Post a Comment