THE WAR OF PACIFIC.. the part of world history..
7 Desember 1941:
Sebuah perahu kecil mencoba menyelamatkan para awak USS West Virginia
dari air setelah pemboman Jepang atas Pearl Harbor di Hawaii
7 Desember 1941: Foto
ini, yang diambil oleh fotografer Jepang, memperlihatkan bagaimana
kapal-kapal perang Amerika saling berendengan satu sama lain tak lama
sebelum serangan kejutan Jepang yang dilancarkan pada pagi di hari
minggu tanggal 7 Desember. Beberapa menit kemudian suasana damai yang
menyelimuti Pearl Harbor berubah menjadi neraka api dan ledakan!
7 Desember 1941: Dua
orang pelaut berdiri di antara puing-puing pesawat terbang di Ford
Island Naval Air Station sambil memperhatikan ledakan hebat yang baru
saja melanda USS Shaw di latar belakang selama berlangsungnya serangan
dadakan Jepang atas Pearl Harbor
7 Desember 1941:
Kapal perang USS Arizona diselimuti asap tebal sebelum ia miring untuk
kemudian tenggelam selama berlangsungnya serangan Jepang atas Pearl
Harbor, Hawaii. Kapal tersebut tenggelam membawa lebih dari 80% awaknya
yang berjumlah 1.500 orang. Serangan mendadak tersebut, yang membawa
korban 2.343 orang Amerika tewas dan 916 hilang, benar-benar mematahkan
tulang punggung dari US Pacific Fleet sekaligus memaksa Amerika keluar
dari politik isolasionisme. Presiden Franklin D. Roosevelt mengumumkan
dengan marah di hadapan kongres bahwa ia adalah "a date which will live
in infamy". Esok paginya Amerika menyatakan perang terhadap Jepang, yang
dibalas dengan pernyataan perang Jerman terhadap Amerika. Lengkaplah
sudah perang yang kini terjadi menjadi benar-benar "Perang Dunia"!
7 Desember 1941:
Delapan mil dari Pearl Harbor, pecahan ledakan dari bom yang dijatuhkan
pesawat Jepang telah melumpuhkan mobil naas ini sekaligus membunuh
ketiga orang sipil penumpangnya (dua orang di antaranya terlihat di jok
depan). US Navy mengatakan bahwa tidak terdapat satu pun sasaran militer
di sekitar tempat itu, yang membuktikan bahwa pilot Jepang memang
"niat" buat menghantam sasarannya dan bukan hanya sekedar berada di
tempat dan waktu yang salah!
7
Desember 1941: Kapal perusak USS Cassin dan USS Downes yang
berpangkalan di Pearl Harbor tampak rusak parah setelah serangan Jepang
atas pangkalan Amerika di kepulauan Hawaii tersebut
7 Desember 1941:
Reruntuhan pesawat torpedo ini diidentifikasi sebagai milik Jepang
(jelas terlihat dari lambang bulat merah khas yang terletak di sayap dan
badannya), dan diangkat dari dasar Pearl Harbor tak lama setelah
terjadinya serangan tak terduga Jepang yang meninggalkan ribuan orang
tewas dan puluhan kapal rusak/tenggelam
7 Desember 1941: Rongsokan pesawat Amerika yang di bom Jepang saat masih berada di landasannya di Hickam Field
18 April 1942: Sebuah
bomber B-25 Mitchell tinggal landas dari dek USS Hornet untuk misi
serangan berani mati ke ibukota Jepang, Tokyo. Misi yang sangat
dirahasiakan ini diberi sandi "Shangri-La" oleh presiden Franklin D.
Roosevelt
Juni 1942: Kapal
induk USS Lexington milik US Navy meledak setelah mendapat serangan bom
Jepang dalam Pertempuran Laut Koral di Pasifik Selatan
7 Agustus 1942: Para
awak sebuah kapal perusak Amerika mencari tempat terbaik guna melihat
sisa-sisa sebuah pesawat pembom bermesin ganda Jepang yang ditembak
jatuh oleh pesawat pemburu Amerika di dekat Tulagi di hari pertama
pertempuran memperebutkan bagian selatan dari Kepulauan Solomon.
Sepertiga badan pesawat terbelah, dan bila kita perhatikan lebih
seksama (karena hampir-hampir tidak terlihat tertutupi oleh ombak),
orang-orang Amerika itu bukanlah memperhatikan badan pesawat melainkan
salah seorang awak Jepang yang susah payah bergelantungan pada sayap
kanan pesawat
29 Agustus 1942:
Setelah menginjakkan kaki di pantai Guadalcanal, Marinir Amerika
beristirahat sebentar sebelum melanjutkan serangan jauh ke dalam hutan
belantara lebat demi menghajar pasukan Jepang yang menguasai salah satu
pulau di Kepulauan Solomon tersebut
Agustus 1942: Marinir Amerika mendekati posisi pertahanan Jepang di Pulau Guadalcanal (Kepulauan Solomon)
Juni 1942: Para awak
kapal berusaha bergerak menyelamatkan diri di atas badan kapal induk
Yorktown yang mulai miring setelah dihantam Jepang dalam pertempuran
Midway yang terjadi beberapa saat sebelumnya, sementara yang lain
berusaha keras memperbaiki kerusakan sebisa mungkin. Nasib kapal ini
berakhir di dasar lautan setelah sebuah kapal selam Jepang
menghabisinya dengan dua buah torpedo
16 Oktober 1942: Enam buah pesawat pengintai US Navy terlihat terbang di atas kapal induk yang membawa mereka
3 November 1942:
Jenderal Douglas MacArthur melakukan inspeksi posisi dan pergerakan
pasukan Sekutu dengan memakai jip melintasi hutan New Guinea. Pada
akhirnya Sekutu berhasil mengusir Jepang dari Port Moresby dan memaksa
mereka balik kembali sampai sejauh Gunung Owen Stanley
4 November 1942: Dua
Marinir yang bersiap siaga berdiri di depan sebuah tank kecil di
Guadalcanal (Kepulauan Solomon). Tank tersebut digunakan untuk mengusir
pihak Jepang selama berlangsungnya pertempuran di sungai Tenaru dalam
fase pertama pertempuran di pulau tersebut
Mei 1942: Setelah
bertahan mati-matian selama kurang lebih satu bulan, pasukan gabungan
Amerika dan Filipina akhirnya menyerah ke tangan pasukan penyerbu
Jepang di Pulau Corregidor (Filipina). Foto ini berhasil didapatkan
dari tangan pihak Jepang selama berlangsungnya pendudukan di negara
tersebut yang memakan waktu selama tiga tahun
Januari 1943: Mayat
dari tiga orang prajurit Amerika, yang gugur dalam pertempuran di Buna
dan Gona, tergeletak begitu saja di pantai dengan tubuh mulai membusuk
dan ditumbuhi belatung. Selama berlangsungnya Perang Dunia II foto ini
dilarang disebarluaskan karena pihak berwenang Amerika mengkhawatirkan
dampaknya akan mempengaruhi moral prajurit yang berjuang di garis depan
dan rakyat pada umumnya
Januari 1943: Foto
ini diambil saat terjadinya pemboman pangkalan Jepang di Salamau, New
Guinea, sebelum direbut oleh Sekutu. Fotografer Sgt. John A. Boiteau
mengabadikannya dari atas sebuah pesawat Liberator Angkatan Darat dan
memperlihatkan sebuah B-24 Liberator, ledakan bom di bawah dan sebuah
kapal di kanan atas
26 Januari 1943:
Seorang prajurit infanteri Amerika berjaga di Grassy Knoll yang
terletak di Guadalcanal (Kepulauan Solomon). Dari wajahnya kita bisa
mengetahui apa yang telah dilaluinya dalam pertempuran!
22 Maret 1943:
Technical Sgt. R.W. Greenwood, seorang Marinir, duduk di kokpit sebuah
pesawat pemburu Grumman Wildcat yang berpangkalan di Henderson Field,
Guadalcanal. Pesawat ini adalah "veteran", terbukti dari 19 buah
bendera Jepang yang dicat di pinggirnya (yang menandakan jumlah pesawat
yang menjadi korbannya). Beberapa
11 Mei 1943: Pasukan
invasi Amerika dari 7th Infantry Division mendekati sebuah lokasi
pendaratan yang diberi nama sandi "Beach Red" yang terletak di sebelah
barat Teluk Holtz yang merupakan bagian dari Pulau Attu yang dikuasai
Jepang
Agustus 1943: Ini
adalah para prajurit Amerika yang terluka dan sedang dimasukkan ke
sebuah perahu pendarat yang akan membawa mereka keluar dari Munda Point
(Pulau New Georgia)
2 November 1943:
Sebuah bomber B-25 dari U.S. Army 5th Air Force membombardir sebuah
kapal Jepang di Pelabuhan Rabaul (New Britain) selama berlangsungnya
serangan udara terhadap pangkalan Angkatan Laut Jepang terkuat di Papua
tersebut
11 November 1943:
Para anggota transport tempur US Coast Guard mencoba untuk berenang
sambil bersenang-senang di bawah lambung kapal Jepang yang teronggok di
Kepulauan Solomon (dan setelahnya menjadi landmark!). Kapal itu adalah
Kinugawa Maru, yang ditinggalkan di pantai setelah dibuat tak
berfungsi oleh serangan Amerika
26 Desember 1943:
Marinir Amerika berbaris di pantai setelah keluar dari enam buah perahu
pendarat di Cape Gloucester yang terletak di pantai sebelah barat laut
Pulau New Britain, New Guinea. Pihak Sekutu mencoba untuk melakukan
invasi besarnya yang kedua dalam usahanya untuk merebut pangkalan udara
utama Jepang yang terletak di Rabaul, barat daya pulau tersebut
Januari 1944:
Marinir Amerika keluar dari mulut sebuah LST yang dioperasikan oleh US
Coast Guard selama berlangsungnya invasi ke Pulau New Britain di Cape
Gloucester
Januari 1944: Para
Raider Marinir ini, yang telah meraih reputasi sebagai penempur hutan
jempolan, berpose di depan sebuah lokasi pertahanan Jepang yang baru
saja direbut di Cape Totkina (Bougainville)
23 Februari 1944:
Captain Carter (di tengah atas sambil memegang peta) mendeskripsikan
rencana pendaratan amfibi ke Arawe (New Britain) bersama dengan anak
buahnya di sebuah kapal pengangkut pasukan
Juni 1944: Sebuah pesawat pembom Jepang tertembak jatuh ketika mencoba menyerang USS Kitkun Bay di dekat Kepulauan Mariana
27 Juli 1944:
Ledakan-ledakan flak memenuhi udara saat unit-unit anti serangan udara
Amerika memerangi pesawat-pesawat Jepang dalam pertempuran di Pulau
Saipan (kepulauan Mariana)
24 Agustus 1944:
Pesawat-pesawat Curtiss "Helldiver" dari Fast Carrier Task Force 58
difoto di udara dalam penyerbuan ke pulau Saipan yang diduduki Jepang
November 1944:
Prajurit-prajurit Amerika mencoba berlindung dari tembakan gencar
senapan mesin Jepang dalam gelombang pertama serangan Amerika ke Pulau
Leyte dalam usaha merebut kembali Filipina dari tangan Jepang
November 1944: Para
anggota awak darat di landasan udara Amerika di Saipan (Kepulauan
Mariana) mempersiapkan bom-bom di rak khusus yang akan dimasukkan ke
pesawat pembom B-29 Superfortress yang sedang menunggu di belakang
November 1944:
Barisan LST (Landing Ship Tank) Amerika terlihat dari udara saat mereka
sibuk "memuntahkan" peralatan militer ke pantai di Pulau Leyte,
Filipina, guna mendukung pasukan invasi yang mendarat sebelumnya
November 1944: Dua
buah kapal pendarat milik US Coast Guard membuka lebar-lebar
"rahangnya" saat para prajurit sibuk membuat sebuah pelabuhan darurat
yang terbuat dari karung pasir di Pulau Leyte (Filipina)
26 November 1944:
Upacara penguburan laut yang diselenggarakan di atas USS Intrepid untuk
para awak kapal yang kehilangan nyawanya setelah kapal pengangkut
pesawat Amerika tersebut dihantam oleh pilot bunuh diri Jepang saat
beroperasi di lepas pantai Luzon, Filipina. 16 orang tercatat tewas
dalam serangan Kamikaze itu
Februari 1945:
Sepasang kaki bersepatu milik tentara Jepang yang telah mati tampak
menyembul keluar dari sebuah gundukan pasir Iwo Jima selama
berlangsungnya serangan Marinir Amerika atas pulau tersebut
23 Februari 1945:
Marinir Amerika dari 28th Regiment (5th Marine Division) mengibarkan
bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima. Tak diragukan
lagi, inilah salah satu foto paling dikenang dari Perang Dunia II,
khususnya medan Pasifik!
28 Februari 1945:
Seorang marinir, yang terluka saat tembakan pasukan pertahanan Jepang
menghantam Amtrac-nya, sedang dipindahkan oleh para anggota Coast Guard
ke sebuah kapal pendarat di lepas pantai Iwo Jima (yang dipenuhi asap
tebal pertempuran). Setelah menurunkan sepasukan penuh Marinir di
pantai, unit-unit Coast Guard cepat-cepat balik kembali dengan Amtrac
ke lautan lepas sambil membawa korban yang terluka untuk kemudian
dimasukkan ke LST yang diubah fungsinya menjadi kapal rumah sakit.
Berhubung letak Iwo Jima hanya 750 km dari Tokyo, Jepang mempertahankan
pulau ini mati-matian dan membuatnya menjadi benteng yang sulit
ditembus pasukan Amerika
16 Maret 1945:
Seorang Marinir Amerika mendekati seorang tentara Jepang di Iwo Jima
saat pertempuran sedang sengit berkecamuk di pulau tersebut. Si tentara
Jepang telah sengaja menguburkan diri sendiri di lubang bekas ledakan
selama satu setengah hari dan berpura-pura mati sambil menggenggam
sebuah granat aktif di tangannya. Para Marinir telah berhasil
melepaskan granat tersebut dari dirinya, tapi takut si Jepang masih
mempunyai jebakan lain di tubuhnya. Setelah si Jepang berjanji tidak
akan melawan, barulah dia dikeluarkan dari posisinya setelah sebelumnya
dikasih rokok cap "Gentong" terlebih dahulu
April 1945: Ini
adalah deretan kuburan para prajurit Marinir dari 3rd dan 4th Marine
Division yang tewas dalam Pertempuran Iwo Jima. Kompleks pemakaman ini
terletak di dekat pantai tempat dimana pasukan marinir pertama mendarat
di pulau tersebut. Di latar belakang kita bisa melihat bendera Amerika
yang dikibarkan setengah tiang. Bukan, bukan untuk menghormati para
prajurit yang gugur demi membela negaranya tersebut, melainkan sebagai
penghormatan atas presiden Amerika Franklin Delano Roosevelt yang baru
saja meninggal dunia di Warm Springs, Georgia, tanggal 12 April
sebelumnya!
19 Maret 1945: USS
Santa Fe (kiri) berada di sebelah kapal pengangkut pesawat USS Franklin
yang limbung dan terbakar setelah dihantam serangan pesawat-pesawat
pembom tukik Jepang selama berlangsungnya pendaratan pasukan Amerika di
luar pantai Honshu (jepang)
13 April 1945:
Terletak 350 mil dari daratan Jepang, pasukan penyerbu Amerika mendarat
di pantai Okinawa. Dalam foto ini kita bisa melihat sejauh mata
memandang yang ada hanyalah kapal-kapal Amerika dari berbagai jenis dan
ukuran, sementara di darat sendiri telah dikumpulkan suplai perbekalan
dan amunisi untuk pasukan yang bertempur lebih menjorok ke dalam
6 Agustus 1945: Foto
yang diambil dari kota Yoshiura yang terletak di kaki gunung sebelah
utara Hiroshima ini memperlihatkan asap tebal membumbung tinggi yang
merupakan hasil dari bom atom yang diledakkan di Hiroshima. Foto ini
sendiri merupakan kepunyaan dari seorang insinyur Australia yang
bertugas di Kure, Jepang. Perhatikan titik-titik radiasi yang berasal
dari negatif film yang diakibatkan dari meledaknya bom-A tersebut, yang
hampir saja merusakkan foto berharga ini!
6 Agustus 1945: Para
korban ledakan jepang menunggu untuk menerima pertolongan pertama di
wilayah bagian selatan Hiroshima, beberapa jam setelah bom atom Amerika
meledak di jantung kota tersebut. Ledakan A-bomb pertama ini (yang
dinamakan "Little Boy") langsung menewaskan 66.000 orang dan melukai
69.000 orang lainnya. banyak di antara yang terluka itu kemudian
menyusul meregang nyawa
9 Agustus 1945: Asap
raksasa berbentuk jamur berketinggian ribuan kaki tampak di atas kota
Nagasaki sesaat setelah kota tersebut diluluhlantakkan oleh bom atom
yang dibawa oleh pesawat pembom B-29 milik Amerika Serikat. Ledakan
tersebut secara instan menewaskan 70.000 orang, dengan ribuan orang
lainnya nanti menyusul pergi ke alam baka akibat dari efek radiasi yang
mereka derita. Bom ini dijatuhkan tiga hari setelah Amerika menghantam
kota Hiroshima dengan bom yang sama berbentuk berbeda. Serangan ini
sekaligus menghentikan niat Jepang untuk berperang sampai modar, dan
mereka pun kemudian menyerah
9 Agustus 1945:
Pinggiran bukit yang berundak-undak di wilayah pinggiran tak mampu
menyelamatkan kota Nagasaki dari daya rusak luar biasa yang diakibatkan
oleh bom atom. Kota tersebut hampir seluruhnya hancur, dan hanya
beberapa rumah disana dan disini yang masih berdiri
10 Agustus 1945:
Sebuah panah besar menandai lokasi persis dimana bom atom jatuh di kota
Nagasaki, Jepang. Kita bisa melihat bahwa di foto ini kebanyakan
wilayah sekitar masih kosong melompong dan pohon-pohon di latar
belakang pun tetap meranggas dan gosong, Hanya sedikit saja pembangunan
kembali dilakukan, di luar dari beberapa gubuk kayu yang dibangun
seadanya oleh penduduk sekitar yang dibuat sebagai tempat tinggal
3 September 1945:
Wilayah yang rata dengan hanya sedikit bangunan berdiri ini adalah apa
yang tersisa dari kota Hiroshima, Jepang, setelah bom atom pertama
diledakkan
14 Agustus 1945:
Perayaan meriah orang-orang Amerika keturunan Italia yang
mengibar-ngibarkan bendera dan potongan kertas saat mereka merayakan
penyerahan tanpa syarat Jepang di rumah mereka di kota New York
2 September 1945:
Pesawat-pesawat tempur F4U dan F6F terbang dalam formasi yang teratur
di atas USS Missouri, saat berlangsungnya upacara penyerahan yang
menandai berakhirnya Perang Dunia II di atas kapal perang milik US Navy
tersebut
2 September 1945:
Para penonton, pengamat dan koresponden dari seluruh dunia tumplek blek
mencari posisi yang strategis demi bisa melihat upacara penyerahan
yang menandai berakhirnya Perang Dunia II di atas dek kapal USS
Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo
2
September 1945: Jenderal Douglas MacArthur menandatangani
dokumen-dokumen penyerahan Jepang di atas USS Missouri yang berlabuh di
Teluk Tokyo. Di belakang MacArthur berdiri Letnan Jenderal Amerika
Jonathan Wainwright (kiri depan) yang menyerahkan Bataan ke tangan
Jepang, dan Letnan Jenderal Inggris Arthur Ernest Percival (kanan
belakang) yang menyerahkan Singapura ke tangan Jepang